Memahami Konsep Bank Sampah Dan Perusahaan Terkait Didalamnya
Konsep bank sampah secara umum adalah sebuah organisasi kepanitiaan yang bertugas menampung berbagai jenis sampah yang berasal dari warga kemudian di pilah-pilah sesuai jenisnya.
Sampah yang berhasil dikumpulkan tersebut didata selayaknya bank, seperti siapa penyetor sampah tersebut, berapa berat sampah yang disetorkan dan kategori jenis sampah nya.
Selanjutnya sampah yang terdata diakumulasikan dalam bentuk nominal uang, dihitung berdasarkan nilai jual setiap jenis sampah tersebut.
Mengetahui konsep bank sampah dan hubungannya dengan perusahaan pengepul rongsok
Fungsi dari Bank sampah sendiri hanyalah wadah untuk mengkoordinir setiap sampah yang telah disetorkan oleh para nasabah.
Sedangkan para nasabah yang dimaksudkan disini adalah warga masyarakat sekitar yang telah terdaftar sebagai penyetor sampah.
Adanya perusahaan dibalik kegiatan bank sampah
Sampah-sampah yang berhasil terkumpul atau berhasil ditampung oleh bank sampah ini kemudian akan dimbil oleh pengepul rongsok yang telah bekerja sama dengan bank sampah tersebut.
Pengepul rongsok inilah sosok perusahaan dibalik kesuksesan konsep bank sampah yang saat ini sedang buming dan banyak diterapkan di berbagai daerah.
Artinya kegiatan bank sampah mampu beroperasi dengan lancar karena perusahaan pengepul rongsok akan membayar setiap sampah yang telah ditampung.
Perusahaan pengepul rongsok adalah sebuah usaha yang bergerak dibidang jual beli rongsok. Perusahaan tersebut membeli rongsok lalu menjualnya kembali ke perusahaan pengolah sampah daur ulang.
Perbedaan perusahaan pengepul rongsok dan perusahaan pengolah sampah daur ulang dalam konsep bank sampah
Perbedaan diantara keduanya dalam hal konsep bank sampah adalah lebih kepada teknis kegiatan usahanya dalam memproses sampah tersebut.
Dimana perusahaan pengepul rongsok adalah membeli barang rongsok atau sampah yang telah ditampung oleh bank sampah untuk dijual kembali.
Sedangkan perusahaan pengolah sampah daur ulang dalam mendapatkan bahan bakunya akan membeli barang rongsok dari perusahaan pengepul rongsok.
Perusahaan pengolahan sampah daur ulang akan membutuhkan banyak bahan baku, sehingga umumnya mereka mampu menampung rongsong dari beberapa perusahaan pengepulan rongsok secara sekaligus.
Sedangkan perusahaan pengepul rongsok mampu membeli sampah rongsong yang ditampung oleh beberapa bank sampah.
Perusahaan pengolahan sampah daur ulang tidak akan memotong kompas dengan langsung membeli bahan baku dari bank sampah.
Itu juga alasan bank sampah tidak bisa bekerja sama dengan perusahaan pengolahan sampah daur ulang, sehingga hanya mampu bekerja sama dengan perusahaan pengepul rongsok.
Meskipun nilai beli yang ditawarkan lebih tinggi namun berkaitan karena kemapuan bank sampah yang hanya mampu menyediakan rongsok dalam jumlah kecil tentu tidak sebanding dengan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan pengolah sampah daur ulang.
Kemampuan bank sampah dalam menampung sampah umlahnya terbilang terbatas, hal ini berkaitan dengan fungsi utama dari bank sampah yang lebih mengutamakan untuk mengkoordinasi keberadaan sampah di sekitar agar lebih tertata dan memiliki nilai ekonomis.
Keuntungan pengusaha pengepul rongsok atas adanya bank sampah
Kerja sama yang telah disepakati antara bank sampah dan pengepul rongsok menjadi cikal bakal perputaran keuangan bank sampah.
Seorang pengepul rongsok yang bekerjasama dengan pihak bank sampah mendapatkan banyak keuntungan didalamnya.
Nilai atau harga setiap jenis sampah telah ditentukan oleh pengepul rongsok. Yang artinya bank sampah tidak bisa menentukan sendiri harga suatu jenis sampah tanpa persetujuan pengepul rongsok.
Artinya perusahaan pengepul rongsok memiliki hak atau kuasa penuh dalam menentukan harga setiap jenis sampah.
Meskipun begitu, harga yang ditentukan oleh pihak pengepul rongsok tersebut tetap sesuai dengan standar harga di pasaran, sehingga tidak merugikan pihak nasabah bank sampah selaku penyetor sampah.
Namun yang pasti harga tersebut tetap masih menguntungkan pihak pengepul rosok ketika nantinya akan menjual kembali sampah tersebut ke perusahaan pengolah sampah daur ulang.
Karena hal tersebut akhirnya yang menyebabkan nilai setiap jenis sampah akan mengalami peningkatan ataupun penurunan harga.
Kondisi ini untuk menyesuaikan dengan harga jual dari pengepul rongsok kepada perusahaan pengolah sampah daur ulang.
Mengapa hanya jenis sampah tertentu yang dapat diterima bank sampah
Namun perlu diketahui bahwa tidak semua jenis sampah dapat di terima oleh bank sampah. Artinya tidak sembarang sampah bisa kalian kumpulkan untuk disetorkan ke bank sampah.
Hanya sampah jenis tertentu yang tergolong dapat di daur ulang atau yang memiliki nilai ekonomis saja yang akan masuk kriteria bank sampah.
Sampah bernilai tersebut atau yang lebih disebut barang rongsok antara lain jenis sampah plastik, besi bekas, kuningan, alumunium, kertas, dan jenis lainnya.
Untuk jenis sampah plastik sendiri juga bermaacam-macam kategorinya tergantung dari tingkatan daur ulangnya seperti: PET (Polyethylene Terephthalate), HDPE (High Densy Polyethylene) atau Polietilena berdensitas tinggi, PVC (Polivinil Klorid), LDPE (Low Density Polyethylene), dan lain-lain.
Begitupun dengan jenis sampah yang lainnya. Meskipun begitu secara umum bank sampah akan menerima berbagai sampah bekas seperti botol bekas, buku bekas, kardus bekas, dan lain sebagainya.
Setiap jenis rongsok tersebut akan memiliki nilai harga yang berbeda-beda. Misalnya sampah plastik nilai harganya akan lebih rendah jika dibandingkan dengan besi bekas.
Life cycle produk daur ulang dalam konsep bank sampah
Sebuah produk yang di buat dari bahan daur ulang bertujuan untuk mengurangi limbah sampah yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Produk daur ulang mengalami alur perputaran yang dinamis dan berkelanjutan, yaitu dari masyarakat kembali ke masyarakat menjadi produk yang berbeda sehingga tetap memiliki manfaat.
Penjelasan dari gambar di atas dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Masyarakat menyetorkan jenis sampah daur ulang ke bank sampah sebagai tabungan dan dapat diuangkan.
2. Bank sampah sebagai penampung sampah daur ulang di beli oleh pengepul rongsok, uang hasil penjualan tersebut merupakan milik nasabah yaitu masyarakat yang telah menyetorkan sampah.
3. Sampah yang dikumpulkan oleh pengepul rongsok kemudian dijual kepada pabrik daur ulang sebagai bahan baku produk baru.
4. Produk baru yang tercipta kemudian oleh pabrik akan diedarkan ataupun dijual ke masyarakat kembali.
Kesimpulan
Demikianlah memahami konsep bank sampah dan perusahaan yang terkait didalamnya, agar tidak ada yang merasa dirugikan maka dibutuhkan tanggung jawab dan kesadaran dari seluruh pihak yang terkait.
Bagi pihak bank sampah
Sebagai organisasi yang dibentuk dalam upaya mendukung program lingkungan sehat, dan bersih dari sampah semoga lebih mengedepankan misi kemanusiaan daripada keuntungan sepihak.
Bagi pihak pengusaha pengepul rongsok
Ketika pengusaha pengepul rongsok menghentikan pengambilan sampah dari bank sampah, maka secara otomatis kegiatan bank sampah akan terhambat bahkan menyebabkan macet beroperasi.
Maka perusahaan pengepul rongsok memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk amanah membeli sampah yang telah berhasil ditampung oleh bank sampah.
Bagi pihak nasabah
Untuk para nasabah, dalam hal ini masyarakat sekitar sebagai upaya membantu proses kelancaran kegiataan bank sampah diharapkan ikut serta berperan aktif menyetorkan sampahnya dan tidak membuang sampah sembarangan.
Akhir kata, semoga sampah yang selama ini menjadi masalah dan menyebabkan kerusakan lingkungan dapat teratasi dengan adanya kegiatan bank sampah.
Posting Komentar untuk "Memahami Konsep Bank Sampah Dan Perusahaan Terkait Didalamnya"